Senin, 09 September 2019

Teori Keilmuan

                      

Dalam pembelajaran kata pertanyaan APA dan KENAPA itu sangat diperlukan, tanpa ada pertanyaan diatas ilmu tidak akan pernah berkembang. 

Tidak ada bidang keilmuan yang berkiblat dalam satu teori, semuanya fleksibel dan saling berkaitan. Ilmu bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi disaat ini dan ramalan ilmiah dimasa depan. 

Bahkan teori yang dikatakan sudah sempurna sekalipun dimasanya masih bisa dapat digoyang dan dimentahkan diwaktu yang akan datang. Contohnya teori Darwin yang mengatakan evolusi manusia dari kera, jika tidak ada modifikasi dan perubahan mungkin sampai sekarang manusia ini terasa sangatlah rendah.

Terciptanya suatu ilmu berdasarkan dari pengalaman dan penelitian tidak ada ilmu yang tercipta tanpa ada pergerakan dan gesekan pengalaman, bahkan salah satu turunnya ayat suci alquran (agama islam) disebabkan tingkah laku manusia disaat itu. 


Semua teori keilmuan masih bisa dikembangkan dan dimodifikasi. Itulah alasannya kenapa kita harus terus belajar dan tidak ada batasan waktu untuk belajar. 

Senin, 02 September 2019

Kata Cinta

Kalau kita membahas tentang cinta, pasti yang terpikir dalam benak kita adalah suatu hubungan dua orang yang memadu kasih. Sebenarnya pemaknaan cinta mungkin bisa lebih dari itu. Bahkan masih bisa diperdebatkan lagi oleh ahli-ahli BUCIN (budak cinta) lainnya. 

Sampai sekarang cinta itu tidak bisa didefenisikan oleh satu makna, bahkan banyak ahli-ahli BUCIN (budak cinta) yang menafsirkannya dengan berbagai pandangan. Perkara cinta memang serupa mata air deras yang terus memancarkan airnya. Tidak pernah habis.

Dalam KBBI (kamus besar bahasa indonesia) yang dimaksud cinta itu adalah suka/sayang, sedangkan dikamus BUCIN (budak cinta) suka dan sayang itu berbeda lagi artinya haha. Memang benar kata Cupatkai (aktor difilm kera sakti) cinta itu tiada artinya dan cinta itu tiada akhirnya. 

Cinta itu bukan sekedar reaksi perasaan/hati yang muncul secara ilmiah, tapi cinta juga bisa kita ciptakan. 

Ada sebuah kisah dibuku seribu satu malam. Ada seorang raja yang setiap hari menikahi rakyatnya. Namun pernikahan raja itu hanya berumur satu malam. Setiap malam pertama, pengantin wanita selalu meninggal dipagi harinya karna dibunuh. Sang raja menikahi mereka karna tuntutan nafsu belaka, bukan karena cinta. Setelah ratusan rakyat wanita meninggal, akhirnya sang raja menikahi gadis yang pintar. Setiap malam sang istri/wanita yang dinikahi raja selalu membacakan dongeng/kisah sampai pagi. Setiap kisah/dogeng yang diceritakan tidak pernah sampai habis sehingga sang raja terus menunggu-nunggu sampai malam selanjutnya. 

Tidak terasa selama setahun ternyata istri raja yang kesekian kali ini tetap hidup dan terus menceritakan kisah/dongeng. Kisahnya tidak pernah diselesaikan sampai habis sehingga sang raja jatuh hati dan cinta kepada istrinya yang satu ini. Sang raja bertanya-tanya terus dalam hatinya, kenapa sang istri selalu menceritakan kisah/dongengnya tidak pernah sampai tamat.

Akhirnya sang raja memberanikan diri bertanya kepada istrinya itu, "kenapa kamu selalu menceritakan kisah/dogeng kepadaku tanpa pernah selesai setiap malamnya?" 

Terus sang istri menjawab, "karna kalau aku menceritakan sampai habis kisah-kisahku mungkin sekarang ini aku tidak disamping kamu lagi."

Pada kisah diatas kita bisa sepakat bahwasanya cinta itu diciptakan, bukan hanya sekedar hadir begitu saja di dalam diri kita. Jangan tanyakan siapa jodoh kita nanti, tapi jalani semua perjalanan hidup kita sampai cinta itu tercipta dan dipertemukan sendiri oleh alam.

Pada akhirnya cinta itu tidak bisa didefenisikan dengan satu arti lalu disepakati semua orang. Melainkan setiap orang berhak memiliki arti cintanya masing-masing.




                                                            (Pernah Menjadi BUCIN) 

Orang Sibuk adalah Pemalas

Mungkin ketika membaca judulnya saja sudah bertanya-tanya, kok orang sibuk malah dibilang malas bukannya yang pemalas itu orang yang tidak b...