Minggu, 29 Maret 2020

~ Sesama Perantau yang Punya Hati ~

   ~ Sesama Perantau yang Punya Hati ~ 

Ayo lah kawan-kawan ku sesama perantau. mau itu mahasiswa, pekerja maupun wisatawan di daerah yang sudah terkena virus Corona, jangan dulu kembali kedaerah kita masing-masing. Emang benar anggapan kita tidak terkena virus tapi pernah ngak disadari satu dari puluhan orang yang pulang kedaerah itu lah yang membawa virus menyebar kedaerah kita masing-masing. 

Tahan dulu bagi kita yang tidak terkena virus corona, itulah bukti nyata kita mensuport kawan-kawan yang terkena virus untuk tidak kembali kedaerah dan untuk membantu daerah kita masing-masing dalam memotong mata rantai virusnya. 



Kalau kita egois beranggapan “toh kita tidak kena jadi boleh dong balik kedaerah sendiri” ya itu sih sah-sah saja. Tapi bayangi kalau semua orang beranggapan sehat-sehat saja dan bebas-bebas saja pulang kedaerah, mau sampai kapanpun virus itu tidak akan pernah berhenti menyebar. 

Ingat kawan yang punya keluarga bukan kita saja, yang punya rindu kampung halaman bukan kita saja, yang punya orang tua bukan kita saja, semua orang juga punya. Tahan dulu untuk itu semua, tolong kawan jangan bersifat egois, “Stay at Home” nya perantau bukan pulang kekampung halaman tapi berdiam diri di tempat kita masing-masing diperantauan. 

Kalau kita kompak untuk itu semua, yakinlah virus itu tidak akan lama bertahan di indonesia, yakinlah daerah kita tetap aman dari intaian virus corona. Dari kita untuk kita, jangan egois, yang punya perasaan bukan kita saja. Semua orang memiliki hal yang sama apa yang kita miliki. 


  “Dari Yang Punya Hati Juga Sang Perantau”

Selasa, 24 Maret 2020

~ Cinta Itu Nafsu ~

                   ~ Cinta Itu Nafsu ~

Kata cinta sering menjadi balutan perbuatan kasih sayang antar dua insan atau lebih, kata cinta juga sering menjadi tameng pembenaran segala sesuatu perelaan. Perlakuan cinta apa benar tanpa nafsu dan apa benar nafsu itu bukan sebuah cinta? “Cinta itu nafsu”. Tujuan mencintai bukan untuk menyenangi orang lain saja tapi juga secara tidak sadar mencintai itu hanyalah untuk memenuhi hasrat kepuasan keinginan kita semata, tanpa tujuan apakah mau melakukan? ....

Tidak ada cinta yang diakhiri dengan merelakan seseorang bahagia sama orang lain, itu sama halnya dengan mata terbuka tapi tidak melihat, hidung menghirup tapi tak bernafas dan mulut bergerak tetapi tak bersuara. Karna cinta lagi-lagi hanya untuk memenuhi nafsu pribadi secara tidak langsung dan menyenangi objek tujuan tanpa harus diucapkan. 



Tidak ada cinta tanpa colekan, apa benar kita cinta terhadap pasangan tanpa gesekan? Apa betul kita cinta hanya memenuhi keinginan pasangan saja tanpa melihat timbal balik. Walaupun kita bilang rela melakukan apa saja untuk si dia, tanpa melihat diri sendiri juga sama artinya apapun yang kita buat hanya agar dia masih ingin bersama kita, yaa itu artinya sama saja bertujuan juga perlakuannya.

Sama juga hal nya kita mengatakan cinta terhadap tuhan, apa benar tanpa tujuan? Semuanya bertujuan untuk memenuhi keinginan individu semata. 

Kata lain cinta hanya memenuhi nafsu, cinta hanyalah balutan halus dari nafsu manusia dan manusia berhak bernafsu dan pasti bernafsu. Kata cinta hanyalah balutan yang diangap suci saja atau barang kali untuk memperlunak objek tujuan saja. 

Nafsu bukan permasalahan, nafsu tidak serta merta bersifat negatif dan nafsu tidak selalu salah. Hanya jangan mengatakan cinta tanpa nafsu atau sama saja kita mempunyai 

pancamindra tapi tak berfungsi. Atau punya refrensi lain? .... (bebas) 

Senin, 09 Maret 2020

Adakah Cinta

                     ~ Adakah Cinta ~

Seperti para sarjana pada umumnya, Rafli masih mengadu nasib dikota tempat pendidikannya, sambil kesana kemari membawa map yang berisika selembaran ijazah beserta kawan-kawannya. Konon untuk mendapatkan selembar ijazah membutuhkan waktu selama 4 tahun lamanya. Dia termasuk orang yang beruntung karna masih banyak kawan-kawan satu angkatannya masih merayu dosen bimbingan untuk cepat membantu menyelesaikan masa pendidikan. 

Lagi-lagi nasib baik masih menghampiri rafli, tidak membutuhkan waktu lama untuk sekedar mencari pekerjaan dan terus menyambung hidup dikota yang telah memberikannya pendidikan setingkat sarjana. 

******
Masih teringat janji manis untuk sang kekasih yang akan segera dilamarnya itu. Waktu penantian semasa kuliah akhirnya berakhir juga. Tapi masih membutuhkan waktu lagi, karna sang pujaan hatinya seorang adik leting yang masih menyisakan Pundi-pundi SKS yang harus diselesaikan. 

Hari-hari rafli seperti karyawan pada biasanya yang menghabiskan waktu hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Tidak banyak yang dilalui begitu juga hubungan dengan pacarnya, setiap liburan menghabiskan waktu hanya sekedar makan dan nonton  bersama, yaa seperti orang-orang pacaran biasanya. 

Tidak terasa waktu berlalu begitu saja dan hari-hari sili berganti dengan bergantinya dengan bulan dan disambut dengan tahun, kehidupan rafli tidak banyak yang berubah hanya sebagai karyawan biasa yang memiliki sang kekasih dengan sejuta impian yang dibangun bersama. 

Seperti kata pepatah pasaran mengatakan “hidup tidak ada yang tahu kedepannya” 

Yaa itulah yang mengambarkan setiap kegelisahan anak cucu adam dikala waktu kosong menghampiri.

******
Pada akhir tahun kedua kerja, rafli dipercaya untuk memimpin perusahaan untuk membuka cabang dikota kelahirannya sendiri. Entah gembira atau pun sedih yang dirasakan rafli, disatu sisi dia akan diangkat menjadi kepala cabang dan kembali dikota kelahirannya yang sudah lama ditinggal dan disatu sisi lagi dia akan meninggalkan sang kekasih yang sudah hampir 5 tahun mendampinginya diperantauan dan akan mendapatkan status LDR (Long Distance Relationship)

******
Tik tok tik tok .... hari-hari yang dijalani rafli semakin padat dan semakin sibuk, begitu juga dengan sang kekasih yang mulai sibuk menyusun tugas akhir. Semakin hari hampir tidak ada hubungan yang intens diantara mereka dikarenakan kesibukannya masing-masing. 

Rafli semakin banyak berhubungan dengan sekretaris cantiknya disetiap harin tanpa terhindarkan, begitupun pula sang kekasih semakin sibuk menghabiskan waktu bersama teman cowok untuk saling membantu menyelesaikan tugasnya. 

*******
Suatu pagi hari liburan....

Rafli.... rafli.... rafli.... panggilan sangat disetiap pagi hari yang selalu dilontarkan dari ibunya tercinta

Rafli sini nak, ada yang ingin ibu bicarakan.

Pembahasan pagi ini berbeda dari yang biasanya. Ibunya sudah mulai mewanti-wanti masa depan anaknya, dengan umur ibu yang semakin tua dan kakak-kakaknya yang sudah menikah semuanya. Sang ibu mulai bertanya tentang masa depan anaknya rafli. 


Tanpa berbasa basi ibu Rafli bertanya kapan nak mau mengenalkan calon kepada ibu. Rafli terdiam sejenak, tidak seperti biasanya ibunya bertanya perihal itu kepadanya. 

Rafli baru teringat hubungannya bersama sang kekasih selama ini semakin hari semakin dingin dan tidak intens lagi. 

Dengan santainya rafli bangun dari tempat duduk dan mencium ibunya lalu pergi sambil mengatakan “tenang bu aku masih terlalu ganteng untuk ibu cemasi” sambil melangkahkan kaki dan berkata I Love You bu, aku mau mandi dulu yaa. 

******
Ucapan pagi itu masih beriyang-iyang diingatan rafli, dia baru sadar tentang ucapan yang disampaikan ibunya tadi. Selama ini pekerjaan sudah menina bobokan mimpi-mimpi yang sudah dibangun bersama sang kekasih.  

Kring kring kring.... hallo sayang (dengan datar) hallo iya sayang, diujung telpon yang sudah lama ditinggal. Tumben nelpon ada apa? (Sang kekasih bertanya). Kok gitu pertanyaanya ? Ujaran yang langsung keluar dari mulut rafli. 

Ternyata buah hasil dari LDR mereka selama ini membuat saling terlihat asing. Yaaa pastinya tidak ada akibat kalau tidak ada sebab, kalimat itulah yang sesuai dengan yang dirasakannya selama ini. 

********
Terlihat status di media sosial sang  kekasih begandengan dengan mesranya bersama seorang cowok yang tidak asing bagi rafli. Seribu lontaran kalimat kutukan beserta caci makian keluar dari mulutnya. 

Hari itu seperti kutukan baginya, mimpi yang selama ini dibangun hilang dan harapan-harapan yang sudah dibangun serasa hancur seketika. 

Kring.... kring... kring.... 

Hallo putri....... (Bersambung). 




Jumat, 06 Maret 2020

Manusia Pemuas Nafsu

Banyak teori yang memaparkan manusia adalah mahluk sosial dan tidak sedikit juga pengaminan manusia sebagai individual yang saling berbagi atas dasar sukarela.  Tapi sore ini pikiranku sedikit terbentur atas ungkapan itu, manusia hanyalah sekedar mahluk egoisme dan individualisme sejatinya. Tidak ada perlakuan tanpa pengharapan, tidak ada tindakan atas dasar sukarela sekalipun. 

Bahkan penjelasan pemikiran Karl Marx  sengenap dengan teori-teorinya. 


Sampai pada hal yang paling mendasar sekalipun perlakuan hanyalah atas dasar manfaat dan kebutuhan. Contoh ‘Makan untuk menghilangkan kelaparan’ tidak ada orang makan tanpa sebab hanya ingin masukan makanan dimulut saja terus dikunyah dan ditelan. Perlakuan untuk sendiri saja sudah menunjukan pengharapan apalagi pada individu lainnya. 

Pengharapan dari setiap perlakuan itu pasti ada mau itu dibilang iklas, tanpa sebab, tanpa hujan, petir, badai, angin puting beliung, seterusnya bla bla bla dan seluruh kalimat bualan lainnya, tapi itu semua hanyalah sebagai balutan kata pemanis bahkan pengharum aroma yang pada penjelasannya hanyalah harapan semata. 

*****
Tidak ada cinta tanpa berbalas, tidak ada kasih tanpa pambrih dan tidak ada perlakuan tanpa hasil. 

Agama sekalipun : tidak ada ibadah tanpa surga dan tidak ada surga tanpa ibadah. Semua butuh pembalasan dan semua butuh pengharapan. 

Manusia sekedar mahluk egoisme dan individualisme yang mengcover semuanya dengan sebutan sosial dan saling membatu untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. 

Bersambung ......


Orang Sibuk adalah Pemalas

Mungkin ketika membaca judulnya saja sudah bertanya-tanya, kok orang sibuk malah dibilang malas bukannya yang pemalas itu orang yang tidak b...